Prinsip Pengolahan Limbah Anorganik Dan Organik

Prinsip Pengolahan Limbah Anorganik Dan Organik

Limbah Berdasarkan Sumbernya

Berikutnya ada jenis limbah yang dilihat berdasarkan sumbernya. Dalam jenis limbah berdasarkan sumbernya ini masih dibagi menjadi enam jenis lagi. Mulai dari limbah rumah tangga, limbah industri, limbah pertanian, limbah medis, limbah pertambangan serta limbah pariwisata.

Sama dengan jenis limbah lainnya, jenis limbah dalam kelompok yang dilihat berdasarkan sumbernya ini juga memiliki penjelasannya masing-masing. Nah untuk lebih jelasnya, berikut ini merupakan ulasan mengenai jenis-jenis limbah berdasarkan sumbernya.

Sama seperti namanya, limbah rumah tangga berasal dari kegiatan manusia di dalam rumah atau di lingkungannya. Karena hal tersebutlah limbah rumah tangga juga bisa disebut dengan limbah domestik.

Sebagai contohnya adalah air sisa cucian baju, cucian piring, cucian kendaraan, air sabun sehabis mandi, plastik yang tak digunakan, botol plastik maupun kaleng, kotoran manusia dan lain sebagainya.

Limbah industri merupakan limbah yang dihasilkan oleh sisa proses produksi suatu industri. Karena industri yang ada di dunia ini memiliki berbagai macam bentuk. Oleh karena itu limbah industri juga memiliki berbagai macam bentuk tergantung dari jenis industri apa yang sedang dijalankan.

Contohnya adalah industri pakaian, maka limbah yang dihasilkan adalah sisa pakaian yang sudah tidak dapat digunakan kembali. Pewarna dari pakaian tersebut juga bisa mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.

Lalu ada juga industri yang bergerak dalam bidang produksi kabel listrik. Sisa pembuatan kabel yang sudah tidak digunakan namun masih tertimbun di dalam tanah juga bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Limbah pertanian adalah suatu limbah yang dihasilkan oleh berbagai macam aktivitas pertanian. Secara umum limbah pertanian dihasilkan dari adanya pemberian pupuk dan pembasmian hama dengan menggunakan obat kimia.

Hal ini dikarenakan kedua bahan tersebut bisa mengandung banyak sekali zat kimia. Dimana pada dasarnya zat-zat kimia tersebut bisa merusak kondisi ekosistem tanah seperti penurunan kualitas tanah.

Tak hanya itu saja, penggunaan pestisida untuk sayuran maupun buah juga akan mempengaruhi hasil jadi yang begitu kurang baik ketika dikonsumsi. Apalagi ketika penggunaan pestisida yang secara berlebihan.

Lalu ada juga limbah medis yang dihasilkan dari fasilitas dan alat medis. Limbah medis akan lebih mudah ditemukan di rumah sakit, klinik dan juga puskesmas. Limbah jenis ini jika dibiarkan secara terus-menerus akan menimbulkan tingkat bahaya yang cukup tinggi.

Hal ini karena setiap alat medis yang digunakan memiliki kandungan cairan tubuh seperti darah atau kontaminan lainnya. Sebagai contohnya adalah limbah medis seperti obat-obatan yang sudah kadaluarsa, sisa kemoterapi, sisa jaringan tubuh seperti kegiatan otopsi maupun proses bedah, alat bekas keperawatan dan lainnya.

Limbah pertambangan merupakan limbah yang biasanya berasal dari kegiatan pertambangan. Lingkungan yang tercemar dari limbah pertambangan bisa dilihat dari adanya banyak jumlah logam dan juga air raksa yang berasal dari sisa proses pertambangan.

Contohnya adalah limbah pertambangan yaitu arsenic, asap, timbal, asam sulfat, raksa, merkuri dan berbagai jenis lainnya.

Terakhir ada limbah pariwisata yang berasal dari aktivitas manusia ketika sedang melakukan kegiatan berwisata atau jalan-jalan. Umumnya limbah pariwisata ini lebih banyak ditemukan pada lokasi-lokasi yang kerap dikunjungi oleh orang-orang ketika berwisata.

Itulah rangkuman tentang prinsip pengolahan limbah beserta jenis-jenis limbah. Setelah kalian mengetahui bagaimana prinsip pengolahan limbah yang terus disuarakan untuk dilaksanakan sampai saat ini dan seterusnya.

Tentunya kita sebagai manusia juga harus sadar betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sekitar. Dimulai dari diri sendiri dulu untuk melakukan kegiatan pengelolaan limbah dengan baik dan benar.

Seiring berjalannya waktu tak hanya diri sendiri yang akan melakukan kegiatan tersebut. Namun seluruh manusia yang ada di bumi ini bisa menerapkannya untuk mendapatkan kondisi lingkungan dan kehidupan yang lebih baik lagi.

Grameds bisa membaca buku-buku mengenai prinsip pengolahan limbah dan tema terkait lainnya dengan mengunjungi Gramedia.com. Gramedia selalu memberikan produk-produk terbaik agar kamu memiliki informasi #LebihDenganMembaca.

Limbah Organik sebagai Kerajinan Tangan

Meskipun pada umumnya yang dapat dijadikan kerajinan tangan ialah limbah anorganik, namun ternyata limbah organik juga dapat diolah menjadi kerajinan tangan. Contohnya seperti eceng gondok yang diolah sedemikian rupa hingga menjadi tas. Contoh lain ialah tempurung kelapa yang diolah menjadi mangkok hias, cangkir, ataupun peralatan makan lain.

Rekomendasi Buku & Artikel Terkait

Memanfaatkan Makhluk Hidup

Pengolahan limbah organik selanjutnya yaitu dengan memanfaatkan makhluk hidup nih, guys! So, menurut elo hewan apa saja nih, yang dapat membantu kita dalam mengolah sampah organik?

Kalau elo menjawab lalat, yap itu benar sekali! Tapi, lalat yang dimaksud di sini bukan lalat yang sering elo lihat di rumah, ya! Melainkan, jenis lalat black soldier fly (BSF).

Baca Juga: Klasifikasi Tumbuhan Angiospermae – Materi Biologi Kelas 10

PENGOLAHAN LIMBAH ORGANIK DAN ANORGANIK SEBAGAI TRANSMODE UPAYA PENINGKATAN KREATIVITAS MASYARAKAT PANTAI GONDARIA PARIAMAN

Wince Hendri, Rona Taula Sari, Erman Har, Gusmaweti Gusmaweti, Azrita Azrita, Lisa Deswati, Nawir Muhar, Retti Yuselmi, Nuriadilla Nuriadilla, Khoirirafika Khoirirafika

Abstrak: Upaya pelestarian dan pemeliharaan lingkungan agar terbebas dari limbah yaitu dengan cara pengolahan limbah dengan pola 3R. Konsep 3R mendorong masyarakat melakukan penanganan limbah dari sumbernya seperti pemilahan limbah dan pengemasan limbah dengan benar, mendorong penerapan konsep pemanfaatan sampah yang memiliki nilai ekonomi. Pengabdian Kepada Masyarakat dengan tema ”Berkarya Tanpa Batas” merupakan kegiatan pengolahan limbah organik dan limbah anorganik yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan kreatifitas masyarakat dalam penanganan limbah sehingga menambah wawasan masyarakat terhadap limbah yang dibuat dapat dijadikan kerajinan yang mempunyai nilai seni atau trash mode. Produk olahan sampah organik dan anorganik masyarakat terdiri dari tas dan bunga yang terbuat dari plastik. Sementara itu, kulit daun bawang putih diolah menjadi bunga. Pengolahan batok kelapa menjadi celengan, gelas, gantungan kunci, sendok, dan souvenir lainnya.

Abstract: Efforts to preserve and preserve the environment so that it is free from waste is by way of waste treatment with the 3R pattern. The concept of 3R encourages people to handle waste from its source such as waste segregation and packaging of waste properly, encouraging the application of the concept of using waste that has economic value. Community Service with the theme "Working Without Borders" is an organic waste and inorganic waste treatment activity that aims to improve the skills and creativity of the community in handling waste so as to increase people's insight into the waste that can be made into handicrafts that have artistic value or trash mode. The processed organic and inorganic waste products of the community consist of bags and flowers made of plastic. Meanwhile, the skin of garlic leaves is processed into flowers. Processing coconut shells into piggy banks, cups, key chains, spoons, and other souvenirs.

Limbah Organik dan Anorganik, Kreativitas, Transmode.

Adnyawati, N.D.M.S. (2011). Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Kreativitas Dan Hasil Belajar Tentang Hidangan Bali. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, Jilid 44, Nomor 1-3, April 2011, hlm. 52-59 54

Marliani, N. (2014). Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga (Sampah Anorganik) Sebagai Bentuk Implementasi. Jurnal Formatif 4(2): 124-132, 2014. ISSN: 2088-351X

Marfuatun, (2013). Potensi pemanfaatan sampah organik. pengabdian pada masyarakat. Yogyakarta

Mulyanto. (2007). Ilmu Lingkungan. Yogyakarta: Graha ilmu

Sutoyo, Bagong. (2013). Fenomena Gerakan Mengolah Sampah. Jakarta: Pusat Komunikasi publik kementrian pekerjaan umum.

Undang-Undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah

Wahyono, S. (2001). Pengolahan Sampah Organik dan Aspek Sanitasi. Jurnal Teknologi Lingkungan, Vol.2 (2): 113-118

JCES (Journal of Character Education Society)Universitas Muhammadiyah Mataram

Contact Admin: Email: [email protected]WhatsApp: +62 852-3764-1341

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

JCES (Journal of Character Education Society) already indexed:

%PDF-1.5 %���� 390 0 obj <> endobj 405 0 obj <>/Filter/FlateDecode/ID[<32F06F1670EACF428094D9296281426B>]/Index[390 36]/Info 389 0 R/Length 79/Prev 216469/Root 391 0 R/Size 426/Type/XRef/W[1 2 1]>>stream h�bbd``b`f S�S>���$5�k8�`)�@H1��� �H�2�8d12���b`� �!�@� �> + endstream endobj startxref 0 %%EOF 425 0 obj <>stream h�b```�R� ��1džd3�ԩ~�?j:k�r0 �g`p��J�����N>�a�])�w�䡦G�6 =��#::"�GG3d �8��@���T��y�X$�����0C� ���CVÖ�eM/Y/p��������#~6��� �Wk20�+�tQ1��b`֘��������T�$@� ,�8� endstream endobj 391 0 obj <>/Metadata 46 0 R/Outlines 71 0 R/PageLayout/OneColumn/Pages 388 0 R/StructTreeRoot 74 0 R/Type/Catalog>> endobj 392 0 obj <>/Font<>>>/Rotate 0/StructParents 0/Type/Page>> endobj 393 0 obj <>stream h�Ԛ_���� S���\ `_rm��(b7ia�A9>w������wf8�ήv%��Ns���!9�q�:�����LEV�G(;e�I��Lt��Y{x��i��)g:^9��$D0c�DJX�T�H9�h"�TrzY�)[�rBkUu�hP�Ó�Y�[�xu�j��� �9�����~�x�p���1�.�����Z�ݫd���Uiz�tZ\�-?>(g����ի�޽0�+�)c�&��zy�������������߮o�DM����7����w���~����.^ow��;�����z��~y��y��x�Rz�f���Ep��O+�Eow�O��n�ODp��`�8fT�z�������������a���^��W���nh�Vfo�Ӓ5l�7�ۣ/ow�W�T�L��>�K���'{$V+j����B��"ޗv���2�s��mT���hK(X�=�N�r�}��z��xv�F�.u�Y|_��<'������\4�Xl�oN�-sx���eի��8N���

Hello, guys! Ketika elo mendengar kata limbah, apa sih yang terlintas di benak elo pertama kali? Well, pastinya elo semua akan berpikir tentang aromanyanya yang tidak sedap, kan? Nah, sebenarnya ada lho, teknik pengolahan limbah yang dapat dilakukan agar sisa limbah tersebut dapat dimanfaatkan. Pasalnya kalau didiamkan saja, selain menimbulkan bau, limbah juga dapat menjadi sarang penyakit, lho!

Jadi, langkah pertama dalam proses pengolahan limbah adalah memisahkan mana yang bahan limbah organik ataupun anorganik.

Dengan membedakan berdasarkan jenisnya, elo bisa memilih pengolahan limbah yang paling tepat. Misalnya, sampah organik bisa digunakan sebagai bahan bakar alternatif. Yap, kita dapat membuat biogas yang berguna sebagai pengganti gas LPG.

Nah, elo tahu nggak sih apa yang dimaksud dengan bahan limbah organik dan bahan anorganik?

Kita bisa bedakan keduanya dari unsur yang terkandung dalam masing-masing jenis limbah. Limbah organik mengandung unsur karbon dan bisa dengan mudah terurai atau mudah membusuk.

Contoh limbah ini bisa kita temui sehari-hari, mulai dari kulit buah dan sayur, hingga kotoran manusia dan hewan. Oleh karena itu, limbah organik juga dapat disebut dengan limbah alam.

Sedangkan limbah anorganik tidak mengandung unsur karbon dan sangat sulit terurai atau bahkan tidak bisa terurai/membusuk sama sekali. Contoh limbah anorganik, seperti plastik dan baja.

Nah, kalau elo ingin tahu perbedaan limbah organik dan anorganik, manfaat, dan teknik pengolahannya, yuk, baca sampai habis!

Limbah organik dibagi menjadi dua jenis yaitu limbah organik basah dan limbah organik kering.

Tapi, sebelum baca lebih lanjut, elo harus tahu dulu ciri-ciri limbah organik biar bisa ngebedain sama limbah anorganik. Okay, langsung aja simak karakteristiknya, ya!

Pada umumnya limbah ini terbilang lunak yang menyebabkan bakteri jadi lebih mudah dalam mengolahnya, hal itu dikarenakan limbah organik basah mempunyai kandungan air dengan kadar cukup tinggi.

Contoh limbah organik basah ada apa saja, sih? Contohnya sudah disebutkan tadi, ya, sisa bahan makanan dan kotoran makhluk hidup termasuk limbah organik basah.

Kalau diolah dengan baik, kulit buah dan sayur sisa bisa punya manfaat , lho. Misalnya, sebagai pupuk kompos ataupun kerajinan.

Namun jika diolah menjadi kerajinan harus melewati proses pengeringan terlebih dahulu, nih. Bisa dengan cara menjemurnya di bawah sinar matahari langsung hingga kadar air dalam limbah tersebut habis.

Contoh Soal Pengolahan Limbah

A. Menyediakan sumber energi alternatif yaitu energi panas

B. Mengurangi emisi gas karbon dioksida

C. Mengurangi proses penipisan lapisan ozon

D. Menghasilkan pupuk yang bisa menyuburkan tanah

E. Menghasilkan bioetanol yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif

Jawaban dan Pembahasan:

Di dalam proses insinerasi terdapat proses pembakaran dalam suhu yang sangat tinggi. Pembakaran ini menghasilkan energi panas yang bisa jadi energi alternatif. Maka jawaban yang tepat adalah A. menyediakan sumber energi alternatif yaitu energi panas

Baca Juga: Pencemaran Lingkungan – 8 Jenis Polusi yang Perlu Diketahui

Yeay, selesai juga nih, pembahasan kita mengenai pengolahan limbah. Well, kalau elo ingin tahu lebih detail lagi mengenai materi hari ini. Elo bisa kunjungi aplikasi Zenius, ya!

Nah, sekarang coba sebutkan jenis limbah apa yang sering elo temui dan apakah elo pernah mencoba mengolahnya?

Yuk, Mengolah Limbah Keras yang Ada di Rumah! – ditsmp.kemdikbud.go.id (2021)

Manfaat Sampah Organik Bagi Kehidupan – mmc.kalteng.go.id (2018)

Prakarya SMP/MTs Kelas VII Semester 2 – Kemdikbud (2017)

Originally published: January 14, 2022Updated by: Erika Fajriatur (Kampus Merdeka Intern)

%PDF-1.5 %µµµµ 1 0 obj <>>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/Annots[ 10 0 R 23 0 R 24 0 R 25 0 R 26 0 R 27 0 R 28 0 R 29 0 R 30 0 R 31 0 R 32 0 R] /MediaBox[ 0 0 595.4 841.8] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœµ=ioÛV¶ßä?óåIE$ó.¼$‹Â%ñ´išebwŠ"<(’·&¶<²�<ϯ÷œ»/$%…î`‰¼ËÙ·{HÌ7w—g‹åÝ觟æww‹åÅéjôñàd}ó‡›Óƒ÷‹óËëÅÝåúúðpôüå‹Ñó“§OþAFÅLŒNΞ>‘ßäÿȈp2å¨ÅŒÕ£“+¸s??}òq<šü{tòëÓ'Gr¶Y�óërVP9¿¬f¥š_Àü"�?:zóbtÐùóõÝÝúªxR{ӆΪe3µñÇ1ç¼f$+¢‘>`ÿyúdZÌ ü�7iAGeSÎø¨dòëæôé“?~]?}RŠYUâšòi(¢¯¨GÅh)—>xuµ8?­F/×£öàÜÁ- aåLp\š4#ZÈ_5ìÊ%µ@f ‚�T­ iLBÂé¬.GuÁ@.�4¿®ï7׋/£õ™O¤°WÃfEìõâb±‘„9ݼåe¼ÕÑê~‰$¯——§wÃîÈ�‘`ÃïC‰�ÉqªjˆQTu}sn¾}@•»¸›LÅX~Tã›'„Œà+~üµ¾Ÿ°±d®üü2ƒ+÷ZŒ¯à~,î`ÞY,í×ËÕ,yy½’óNÿÏ^¿¹¸™pµò¯RŒ_À·£ãïB›Çh3"ñõ±NëÈ`HT70˜ˆzÆ¥²J�‡]Î~ؘ²E[ªªŒÝÇñ¿Ö“)™LI#iCªïd~º±àhg’�ÉÐû489Ùç"õ°”¨òÇA²á3^g6§ÃîC‹ŒC¼ÏhŠ‹�,%¶có˜ýzŠ£äætqè�)Ë¢* SZ¼!ã3ZulHê�7ä-¤U{!IKÇhð´r»»´1)¶ßkûÓm*2KµÒ5ˆ{†Ø¯¦Y´¦Co#¤ÏÌê!Wx5o؈Yóøì2nBçªqŸWRÙøøx2eã·#0¦tBøXL¦¥´äòc`>’ºBåH ˜‘¤‘^6·¤„ú@D‡e'¡ùm¿�Ÿ¼�Ÿ%Ÿ5UÇ>&༇PÿÍ‹W/GÅÁo‹ë󑢦¯^N‚|FHw‰gjÇ#ž™Ê_›èå0cç ‰Ey!i" &¼è'™Ocpx Ž]‘¡_th¿?š4ã·?[ßýŸó_&Óz<+/�à÷o¯à÷`ùs}_¨;ï>Èo?Ïa>Žymn¼”³å?#yG}{qæø&‡ËÏ·ðû|³sŽå—#ùµÇÏ0õ‰†´‘!b"³@É@.©RJÚTí”aehL»^ ĉ„aV8 €oÞ½<êb"ïf©”ì¹­z„¢ôÖs‹ˆd‘ßßÏÿœ#;‘rŠ©¯!™ŸÌÁD)!N@êùÉ«áHÀt~Ü ‰È@ Ú�¼™ÿ ¼û€Bôüöü$á!D‡2”2ã–)8-*ˆA¾µgùXåˆaªa!_¬çoO比‚ؽ²¼Dáû ¿â�9’äýD‰¢®¾A‰î"FÝ­ú¼ 3Â| zØÜÄ¥’1%B†óåVË‘"X¯Š×“žšJB‹R‚iü³ÂI5¾žÔãå)8µ¤€¿ÀõSø€«�ü¸LêHÒÎ…r^¢�¥p�̬8+.�ì ®g�ˆ’œH–¬ÒM.š]¥šÅ4ú dX_ƒíZ(³UIÕ‘"¿î¥Ð|‘)´½s¼�´Ú€„]vîÎ"fUQH,À»¤¤�ëñ6´DŸ¬òCç*e·QénqAKˆô –I¹Òµs¶„ ( øë¸ÔѤ”DlÆWHÚ©$=È¡M ÷¦s·ª“¾Œ”¸¯GÖ¹\ÝMF¤–Æ"¬uéç{©_·�q_iAùv ¿î@Ûº…¤éF¢f3aÁ»Ö£=‚ÉX³¤û±—æ”’I;ÝÐç8ÿw™3X$Å¢syÚI éÊÁè¤(;׋õ/"§Í¬iãèoh5S­æ¿”WÐdâåo`úYLy'^eQ̪*ÄKt®×£Áe!9²§ÓœQsI(VC°ê±ø­1‘ß.¥"oT\Y�߀żØJ‡i·S©spfvþ8®:×ëQb¨´ÐÊGÅãùë‘©š³•ºù'pCÖã(p  ïÝÜïVpÚ Uñ¬»–c}ú]°Y~È®{Í)@سºœ(L¾`ÖÛ©¡Œt+™¶�mñ‘i:׋5>FFðYÅZ°y}ŸëKøW¹’³‰Šy>Ë_eRÝnš3 Á™‡t¤~a™¬è\9VüØ É²ÉéU§Š²\êÀ9e(Õ½ŠÐïéõtþû$ç·Ul*­îv±)«ÚV<ø‡Tá0dZâÅѪg?~rü,ñs° #¿UøYãgcïáì"‰DëQ•@(ÂÝÆï7�&¬¥ œÃ"âaÆ#�L§Ú�ÝÃÏ•®Ë¯ïOa*¯KÓðy‚7­Ôeö\yA¹À5M¸í.'P˜½âïX�05üë©éVÆK—Ö.ápÉ­�°áÔs•^ËŸ¿À�…ÿ6ßÏ`ÉøÜØ÷Œ M•`=V•0à&-“Ë ¥ÚŸÜ-8õ–¢Xð-ã~Ö´‹¢L’B‰ ˜š”�prNÒÅ�o×®Pt‰z$qŒ©õ“Ú¿C�¿(6Ë º"ɽÿf^ ÅÕo%l+"Ž<¨ º·Û p­'TÀ œ±ÔòvÕYà ½\�ÆÊq>&ù‚¼ÒSN ÌYBÀØ‘ð„”¦ÛSšJ×£4jÓz¢ÕÖ)ÇT•Ô*~ÙXî �"@}$<ª †Ê³w!<ë#<“IwC÷'<+kp£á3©PHx¾=á™Ìðbø²gÞ–ÞHNl%ÓøÛRÍš}´õž€KyÎw"sÙGf.ÐÕmAfï,[kwÝ@]ˆHUShÞ)Š‚Øz—L=ˆ¨?ă�ˆÌ­Äf"])Ï_iº¤›–SY x6S™Ü¤L–q*Ôðʪéf2*j(�å)š7ÅlWË�O—ë¿C1V¢)ÛY‰Zƒw¸‹Gžü;Y/(eÖ>‘³égHßVÏ–±^�»{é‹$úï¤öL’˜2NNi¨HÜÂnZÓêI�o†„c²‚ß ©šI~ª–;x_•^õõ¦’ŠÖà¯0ð‚Ÿßl<è7kúQji½yË^§Ë$y¥=Ø›¾¬Q¾ÃÒ—RHW™(*$õî—h7{hVŒa@âY'€Ö#rƒQ¼×ÛòÏ�· ¸ÃÏÇÚ¸žZx«á8¨fh´“AZ`qL“ƒ”fvPùíN5X‡Ò}–ZÃäDÀ}C6ŸY^»Ì ã/LþðC´†c»{’²7N zôv²xB†a>²E’�ú;øièu!ýÄ_]~Ñ™(FUšŒè8$‘ c¯CfMÒÞtd\@µÉ#¤gÙr…™�¤;¸fVÒÒV˶‰ç4 „µ�‘D½ÂJ3:•a(ßë²yY` »åÝ,é·7«5(6@fíTÆ»<ï9Å1U‰ö3‰‰�ðÌC—”hwÆ„æãKhbçî3sÒÕ/™Ãñ/¹â$‹ÿçé“ZFñàéi=c\&¾¨MhÐØÀ�õÍz!Øb-Ùóí¸ƒ £1V̘uþüøäÃüuÒª³ý.IC#u¼Ë-:ÂÔi‘Af{N€oz{¹`#ÿ³¢aadÒ2(¢?‘q¾°ôçЧÓÆ žG\‰¶­¤hÓÄ´�ú$€L„‘ù¹‘@Óº¬È蛕Ïù§[iàü êßXýÙ¦½`�Ò`Ñ{ÿø�ÛШBFg4·MÚ¶Û6Q«óÛü•7¶Pú`¿Aë�[S<õS•� á+Ÿ‚¶æ+ÌÄvèOðdÛ]uË]'@9. �Ìô’5;ZSe*B];‡»Ÿaƒ{]–%êZ2mÞÚ¨Ê6ܹ›hhàÚ'Û'ݺ±«`�K<’EFøá+`‘Áúê“Í .4vŒÉ2Œî½»+‹T�`ÐÒPÜ’^߸ÉÌ^+a Ü%à3Lì�y+¨P*×Fô|°˜>°„l¾˜ p˜TåØðZ�` Ìx^+nÀ°!�°Ç‘ ÞÈØŇéÊVÅ…¤©!pqà+ÆW�ÕžÐ(–ËqŸ­ÞMì©-Buûœ²½0âÒŒ¯­iU5V%º1,•˜d¸ã˜J]ÂXdõ®ßªdÜL³fâZ—<;©;i°c�’�f)xUÍ‚<Ö3®—6¿Ad#¢O«‚uQn¯<ž¹«¨“‘âª'D8“ÆV›YÁ‰ÄÅ�ù¤sÍ˱gê†Xu ÚÄxêà¯ý8ì�©-ɳãÚ‚n ìM‚£¨K¥_±�i¬‰�!ŽR›5Rg†ÓV}“•-W®n!ŒA0l;÷vDÖ†b¬ü¬Z+í×æ·•;ï&NÇÎ0­­Ü\†üH£ßrßø2nR�ç1§f}û‹¡ögÙýG}ûW{í/#ÚQ•9pãðSQ0v8-忼>œÖòß’¿ç‡Ó þåúw©Wú߇BÝÆŸrÚ~°\Ãå7zt8eþÂì�Þ¹Pðf B¤B]ÅYâÿy.K¼l×:R»ÛÛÕa¸¤Ý¬>l

Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!

Prinsip Pengolahan Limbah – Bicara tentang limbah, mungkin sampai saat ini di setiap negara juga sedang memiliki permasalahan yang sama. Limbah sendiri adalah sisa bahan hasil produksi dari pabrik maupun dari aktivitas manusia yang tidak memiliki manfaat.

Limbah juga dibagi menjadi beberapa jenis. Selain itu saat ini juga sudah ada beberapa prinsip pengelolaan limbah dengan baik dan benar.

Meski begitu tak bisa dipungkiri jika banyak oknum tak bertanggung jawab membuang limbah secara sembarangan. Hal inilah yang menjadi permasalahan kita semua, bagaimana caranya kita bisa meminimalisir terjadinya pembuangan limbah secara sembarangan.

Sebab kegiatan pembuangan limbah sembarangan bisa memberikan dampak merugikan bagi kehidupan manusia dan lingkungan.

Masih banyak lagi hal yang bisa kita pelajari bersama terkait dengan limbah khususnya prinsip pengelolaan limbah. Dapatkan penjelasan lengkap semua yang berhubungan dengan limbah dalam ulasan yang disediakan dalam artikel ini.

Sebelum membahas lebih dalam tentang prinsip pengelolaan limbah. Akan lebih baik jika kita juga tahu pengertian dari limbah.

Limbah merupakan bahan sisa tak terpakai yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik itu industri maupun domestic. Jika dilihat dari bahan utamanya, limbah bisa dibedakan menjadi tiga jenis. Mulai dari limbah padat, limbah cair dan limbah gas.

Beberapa jenis limbah memiliki kemungkinan mengandung bahan beracun yang bisa membahayakan lingkungan sekitar. Selain itu limbah juga bisa membahayakan manusia dan makhluk hidup lain jika tidak pandai dalam proses pengelolaannya. Perlu diketahui juga jika setiap jenis limbah memiliki cara tersendiri dalam proses pengelolaannya.

Limbah Organik Kering

Limbah organik memiliki kadar air cenderung sedikit, sehingga butuh waktu lebih lama untuk hancur dan bisa diolah kembali. Contoh limbah organik kering yang sulit terurai adalah kayu, ranting pohon, daun kering, kulit telur, dan tempurung kelapa.

Cara efektif untuk membantu mengolah limbah kering adalah dengan menghancurkannya menjadi lebih kecil. Karena akan membutuhkan waktu yang sangat lama apabila hanya ditimbun atau dikubur di dasar tanah.

Jenis Limbah Berdasarkan Wujudnya

Kelompok jenis limbah yang berikutnya adalah dilihat berdasarkan wujudnya. Kelompok limah ini masih dibagi menjadi tiga yaitu limbah padat, limbah cair dan limbah gas. Sama seperti kelompok limbah sebelumnya. Setiap jenis limbah yang dilihat berdasarkan wujudnya juga memiliki penjelasan, berikut adalah penjelasan tersebut.

Limbah padat merupakan limbah yang memiliki bentuk padat dan berasal dari sisa hasil kegiatan domestic. Atau bisa juga diartikan sebagai limbah dalam bentuk padat yang berasal dari sisa-sisa dari aktivitas industri.

Contoh dari limbah padat adalah seperti kertas, serbuk besi, kain, plastik dan kayu. Limbah padat juga masih bisa dikelompokkan menjadi enam bagian.

Enam bagian limbah padat tersebut adalah seperti sampah organik yang mudah membusuk atau garbage, sampah anorganik dan organik tidak membusuk atau rubbish, sampak abu atau ashes, sampai bangkai binatang atau dead animal, sampah sapuan atau street sweeping dan juga sampah industri atau industrial waste.

Limbah cair merupakan suatu limbah yang memiliki bentuk cair. Adanya limbah cair biasanya berasal dari sisa hasil buangan kegiatan domestic atau proses produksi.

Limbah cair tersebut bisa seperti air yang sudah tercampur atau tersuspensi dengan bahan buangan hasil dari sisa produksi. Limbah cair ini bisa diklasifikasikan menjadi empat kelompok seperti limbah cair domestic atau wastewater.

Lalu ada juga limbah cair industri atau industrial wastewater, rembesan dan luapan atau infiltration and inflow serta air hujan atau stormwater.

Limbah gas merupakan suatu limbah yang menjadikan udara sebagai bentuk medianya. Semakin banyak limbah gas yang naik ke udara, maka kualitas udara juga akan semakin menurun.

Bahkan ketika limbah gas yang keberadaannya semakin banyak di udara akan bisa membuat kesehatan manusia dan makhluk hidup lainnya sangat terganggu. Limbah gas tersebut biasanya bisa disebabkan oleh asap kendaraan bermotor, asap kebakaran hutan, asap pabrik dan lainnya.

Contoh limbah gas adalah seperti Karbon Monoksida atau CO, Ammonia (NH3), Nitrogen Oksida (nox), Asam Klorida (HCI), Metan (CH4), Nitrogen Sulfida (NS), Sulfur Oksida (sox), Hidrogen Fluorida (HF), dan Klorin (Cl2).

Pengolahan Limbah Anorganik

Jika tadi sudah membahas cara mengolah limbah organik, maka sekarang kita akan membahas tentang pengolahan limbah anorganik. Contoh limbah anorganik antara lain bekas kaleng, pecahan kaca, plastik, dan lainnya.

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengolah limbah anorganik antara lain dengan sanitary landfill, insinerasi, prinsip 3R, dan bioremediasi. Yuk, pahami satu-persatu!

Sanitary landfill adalah usaha pemusnahan sampah dengan cara mengisolasi sampah di dalam tanah hingga terjadi degradasi fisik, kimiawi, maupun biologi. Salah satu contoh sanitary landfill yakni tempat pembuangan akhir (TPA) Bantar Gebang di Bekasi.

Pengolahan limbah anorganik selanjutnya yakni dengan cara insinerasi. Nah, insinerasi sendiri merupakan proses pembakaran sampah padat menjadi abu, gas, dan energi panas.

Well, elo semua pasti sudah sering mendengar istilah 3R, kan? Yap, prinsip 3R (reduce, reuse, dan recycle) merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengolah sampah anorganik nih, guys!

Masih penasaran dengan materi pengolahan limbah? Kamu juga bisa belajar lewat penjelasan tutor cukup dengan klik gambar di bawah ini, ya!

Terakhir, elo bisa mengolah sampah anorganik dengan cara bioremediasi. Bioremediasi merupakan proses penghilangan zat kontaminan dengan bantuan makhluk hidup seperti bakteri, archaea, fungi, dan tumbuhan.

Nah, sudah paham kan, soal cara mengolah limbah. Sekarang, pahami juga cara mengetahui lingkungan mengalami pencemaran atau tidak melalui bioindikator.

Bioindikator adalah suatu organisme yang bisa menunjukkan kualitas lingkungan. Contoh bioindikator antara lain Xanthoria sp, cacing tanah, dan eceng gondok.

Bioindikator sendiri memiliki kelebihan dan kekurangannya nih, guys! Kelebihan bioindikator yaitu bisa memprediksi efek zat pencemar terhadap makhluk hidup. Sementara itu, kekurangan bioindikator yakni bisa juga berubah karena faktor selain zat pencemar seperti parasit, predasi, atau penyakit.

Baca Juga: Ciri dan Klasifikasi Hewan Amfibi – Materi Biologi Kelas 10

Well, sekarang elo semua sudah tahu kan bagaimana cara mengolah limbah dan cara mengetahui suatu lingkungan tercemar atau tidak. Tapi, kalau ditanya cara memulihkan lingkungan yang sudah rusak, kira-kira elo mau jawab apa nih?

Jadi, restorasi lingkungan merupakan usaha manusia untuk membantu pemulihan lingkungan dari kerusakan.

Meskipun lingkungan sebenarnya bisa memulihkan diri sendiri, tetapi dengan adanya restorasi lingkungan dapat mempercepat pemulihan lingkungan. Misalnya dengan melakukan pengawasan dan pemeliharaan lingkungan sehingga tidak ada gangguan pada proses pemulihan.

Sebelum kita lanjut ke contoh soal, gue pingin ngingetin nih. Kalau Sobat Zenius lagi butuh teman setia yang siap nemenin elo belajar, elo bisa berlangganan paket belajar Zenius lho. Klik gambar di bawah ini ya, dijamin belajar elo juga bakal makin seru!

Prinsip Pengolahan Limbah

Setelah kita mengetahui pengertian dari limbah. Hal berikutnya yang akan kita pelajari bersama adalah tentang prinsip pengelolaan limbah tersebut. Ada empat jenis pribadi pengelolaan limbah.

Mulai dari reduce, reuse, recycle dan juga replace. Empat prinsip pengelolaan limbah tersebut biasanya juga dikenal dengan istilah 4R. Secara mudahnya adanya prinsip pengelolaan limbah ini adalah suatu tindakan untuk memanfaatkan sampah yang sudah tidak terpakai.

Setiap prinsip pengelolaan limbah selalu memiliki arti dan kegunaan yang berbeda-beda. Nah untuk lebih jelasnya berikut adalah penjelasan lebih detail tentang prinsip pengelolaan limbah.

Prinsip pengelolaan limbah yang pertama adalah reduce. Pada dasarnya reduce adalah sebuah tindakan untuk mengurangi penggunaan barang. Hal ini karena ketika kita sebagai manusia semakin banyak menggunakan material pada kehidupan.

Tentunya akan semakin banyak pula sampah yang dihasilkan. Sebagai contoh dari adanya kegiatan reduce adalah mengganti penggunaan kantong plastik sekali pakai menjadi kantong belanja ramah lingkungan.

Saat ini di beberapa daerah Indonesia sudah sudah mendukung program pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dengan menggantikannya dengan kantong belanja ramah lingkungan.

Jika program ini bisa berjalan dengan durasi waktu yang panjang serta tepat sasaran. Tentunya kondisi bumi juga akan lebih baik lagi.

Berikutnya adalah prinsip pengelolaan limbah reuse. Pada dasarnya reuse adalah suatu tindakan untuk menggunakan barang-barang yang masih bisa dipakai kembali. Untuk memaksimalkan prinsip reuse ini kita bisa mulai menghindari penggunaan barang sekali pakai seperti kantong plastik sekali pakai.

Sebagai contohnya adalah ketika kita memiliki botol minum dengan label segitiga. Sebaiknya kita tidak langsung membuang botol minum tersebut. Hal ini karena kita masih menggunakannya kembali, setidaknya dalam pemakaian tiga kali maksimalnya.

Dengan melakukan tindakan ini secara berkala. Tentunya sampah plastik yang dihasilkan oleh botol bekas minum tidak akan sebegitu banyak seperti waktu-waktu sebelumnya.

Selain itu kita juga bisa menggunakan tas belanja ramah lingkungan atau totebag yang bisa digunakan berkali-kali. Tindakan ini akan membuat kita lebih meminimalisir penggunaan plastik.

Prinsip pengelolaan limbah yang berikutnya adalah recycle. Recycle adalah suatu tindakan untuk melakukan daur ulang barang yang sudah tidak berguna menjadi barang yang lebih bermanfaat kembali.

Sebagai contohnya adalah adanya bank sampah yang terdapat di setiap perkampungan. Tujuan adanya bank sampah adalah sebagai tempat penampungan sampah tidak berguna untuk diubah kembali menjadi barang yang lebih bermanfaat kembali.

Secara mudahnya, prosedur dalam bank sampah adalah masyarakat akan mengumpulkan sampah yang sudah dipisah seperti sampah organik dan sampah anorganik. Nantinya mereka akan menukarkan sampah tersebut dan mendapatkan apresiasi dari pihak bank sampah (tergantung kebijakan yang berlaku).

Setelah bank sampah menerima sampah dari masyarakat. Berikutnya pihak bank sampah akan melakukan pengelolaan sampah tersebut seperti kemasan bungkus kopi yang sudah tidak terpakai bisa diubah menjadi tas, karpet, dompet dan lain-lain.

Saat ini keberadaan barang dari bahan bekas sudah banyak diminati. Bahkan pemerintah memberikan dukungan dengan membuat suatu expo atau event tertentu yang bisa digunakan masyarakat untuk memasarkan barang olahan limbah.

Terakhir ada prinsip pengelolaan limbah replace. Dimana replace adalah suatu tindakan untuk mengganti barang sekali pakai dengan barang yang lebih tahan lama atau lebih ramah lingkungan.

Sebagai contohnya adalah beralih menggunakan kendaraan pribadi dengan menggunakan sepeda atau kendaraan umum. Lalu bisa juga mengganti Styrofoam dengan daun pisang untuk membungkus makanan.

Itulah penjelasan mengenai prinsip pengolahan limbah. Seperti yang dijelaskan di atas jika setiap prinsip pengolahan limbah selalu memiliki arti serta prinsip yang berbeda-beda. Saat ini gerakan prinsip pengelolaan limbah masih terus disuarakan agar keberlangsungan kehidupan makhluk di bumi bisa lebih baik dan lebih sehat.

Setelah mengetahui bagaimana prinsip pengolahan limbah yang ada. Berikutnya adalah penjelasan mengenai jenis-jenis limbah.

Jenis-jenis limbah akan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu limbah yang dilihat dari senyawanya, limbah yang dilihat dari wujudnya dan limbah yang dilihat dari sumbernya.

Lalu di setiap kelompok jenis limbah tersebut masih dibagi menjadi beberapa bagian lagi. Nah untuk lebih jelasnya, Anda bisa membaca penjelasan yang ada di bawah ini.