Pembagian Zona Waktu Di Indonesia Ada Berapa

Pembagian Zona Waktu Di Indonesia Ada Berapa

Waktu Indonesia Timur (WIT)

Wilayah waktu bagian timur ini berada di gari bujur 135° BT yang meliputi daerah Maluku dan Papua. WIT ini memiliki selisih waktu sembilan jam lebih awal dari GMT atau (GMT) +9 jam.

Perbedaan WIB, WIT, dan WITA

Pembagian wilayah waktu di Indonesia diatur sesuai dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1987 yang ditetapkan pada tanggal 26 November 1987 oleh Presiden Soeharto.

Merujuk pada aturan tersebut, Indonesia mulai menerapkan pembagian waktu tolok di Indonesia yaitu WIB (Waktu Indonesia Barat), WITA (Waktu Indonesia Tengah) dan WIT (Waktu Indonesia Timur).

Mengutip laman pusdik.kkp.go.id, waktu tolok adalah waktu menengah yang berlaku bagi suatu wilayah negara, dan yang tidak selalu sama dengan waktu mintakad (Zone Time), sehubungan dengan kepentingan lalu lintas di negara yang bersangkutan.

Antara daerah WIB (Waktu Indonesia Barat), WITA (Waktu Indonesia Tengah) dan WIT (Waktu Indonesia Timur) memiliki selisih waktu satu hingga dua jam.

Perbedaan waktu antara WIB, WIT dan WITA dapat diamati pada tabel berikut:

Sementara, selisih waktu tolok Indonesia dengan GMT adalah WIB = GMT + 7 jam, WITA = GMT + 8 jam, dan WIT = GMT + 9 jam sebagai cara untuk menghitung perbedaan waktu secara internasional.

Waktu Indonesia Tengah (WITA)

Wilayah waktu berikutnya terletak di sepanjang garis bujur 120° BJU, mencakup daerah seperti Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Waktu di WITA berbeda delapan jam lebih awal dari GMT atau (GMT) +8 jam.

WIB (Waktu Indonesia Barat)

WIB memiliki perbedaan waktu satu jam lebih lambat dari WITA, dan dua jam lebih lambat dari WIT dengan wilayah mencangkup: Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau (Kepri), Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Bengkulu, Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Jakarta (ANTARA) - Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki wilayah yang sangat luas sehingga terbagi ke dalam beberapa zona waktu.

Hal ini diperlukan karena letak geografis Indonesia yang memanjang dari barat ke timur, dari Sabang hingga Merauke, yang mencakup luas sekitar 1,9 juta kilometer persegi. Dengan wilayah yang begitu besar, waktu di berbagai daerah pun berbeda-beda, misalnya waktu matahari terbit di Jawa dan Sulawesi bisa tidak sama, meskipun pada hari yang sama.

Perbedaan waktu ini dipengaruhi oleh adanya garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang melingkari bumi secara horizontal dari utara ke selatan, sedangkan garis bujur melingkar secara vertikal dari barat ke timur. Perbedaan posisi setiap daerah di bumi inilah yang membuat pembagian waktu di berbagai tempat berbeda.

Kedua garis tersebut dipengaruhi oleh Meridian Greenwich, yaitu titik 0º bujur yang menjadi patokan waktu internasional. Titik ini ditetapkan pada Kongres Meridian Internasional di Washington, Amerika Serikat, pada tahun 1884 dan digunakan sebagai dasar untuk mengukur waktu di seluruh dunia.

Berdasarkan letak geografis Indonesia yang berada di antara 96º BT hingga 141º BT, negara ini dibagi menjadi tiga zona waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia Timur (WIT). Pembagian zona waktu ini bertujuan untuk menjaga keseimbangan waktu di berbagai daerah, sehingga aktivitas ekonomi, sosial, dan komunikasi antarwilayah dapat berjalan dengan baik.

Waktu Indonesia Barat (WIB)

Zona Waktu Indonesia Barat meliputi wilayah Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan bagian barat dan tengah. WIB menggunakan meridian pangkal 105º BT dengan selisih waktu 7 jam dari waktu Greenwich, atau dalam sistem jam digital dikenal sebagai UTC+7. Ibu kota Jakarta termasuk dalam zona waktu ini.

Waktu Indonesia Tengah (WITA)

Zona Waktu Indonesia Tengah meliputi Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), Nusa Tenggara Timur (NTT), Sulawesi dan sebagian wilayah Kalimantan bagian utara dan selatan. WITA menggunakan meridian pangkal 120º BT, dengan selisih waktu 8 jam dari waktu Greenwich, atau dikenal sebagai UTC+8.

Waktu Indonesia Timur (WIT)

Waktu Indonesia Timur meliputi wilayah Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. WIT menggunakan meridian pangkal 135º BT, dengan selisih waktu 9 jam dari waktu Greenwich, atau UTC+9. Wilayah timur Indonesia ini adalah yang pertama merasakan pergantian hari di negara kita.

Dengan pembagian zona waktu ini, setiap wilayah di Indonesia dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan penyesuaian waktu yang sesuai.

Baca juga: Diplomat: zona waktu Asia Tenggara terlalu dini

Baca juga: Penggabungan zona waktu untungkan perdagangan

Pewarta: Allisa LuthfiaEditor: Alviansyah Pasaribu Copyright © ANTARA 2024

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar kelima di dunia, yang memiliki 17.508 pulau dan dengan garis pantai sepanjang 81.000 km.

Karena kondisi geografisnya yang sangat luas, Indonesia terbagi menjadi tiga zona waktu yang berbeda yaitu WIB (Waktu Indonesia Barat), WITA (Waktu Indonesia Tengah), dan WIT (Waktu Indonesia Timur).

Tiga pembagian zona waktu ini didasarkan pada garis bujur 0° yang melewati kota Greenwich, Inggris, atau sering dikenal dengan Greenwich Mean Time (GMT).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

WIB (Waktu Indonesia Barat)

Waktu pada Indonesia bagian barat disebut WIB. Zona waktu wilayah barat ini terbentang sepanjang garis bujur timur 105 derajat. Zona waktu wilayah Indonesia bagian barat ini dapat ditentukan melalui sebuah rumus.

Rumus tersebut adalah UTC + 7 atau GMT + 7. Bentangan garis bujur pada wilayah ini mencakup beberapa wilayah yang ada di Indonesia.  Seperti seluruh wilayah di Pulau Jawa, Madura, Sumatera dan Kalimantan (barat dan tengah). Provinsi yang termasuk ke dalam waktu Indonesia barat adalah sebagai berikut:

Kamus Geografi Edisi Tematik Dan Visual

Banyak sekali istilah-istilah yang tertuang dalam ilmu geografi. Ragamnya objek yang dikaji, dari mulai aspek fisik hingga sosial menyuguhkan kemewahan fenomena. Oleh karena itu, buku ini disusun untuk membantu dan mempermudah memahami wawasan keilmuan geografi.

WITA (Waktu Indonesia Tengah)

Waktu pada wilayah Indonesia di bagian tengah disebut WITA. Zona waktu wilayah ini terbentang sepanjang garis bujur timur 120 derajat. Waktu pada Indonesia bagian tengah ini pembagian waktunya sama dengan pembagian waktu internasional.

Zona waktu wilayah Indonesia bagian tengah ini dapat ditentukan melalui sebuah rumus. Rumus tersebut adalah UTC + 8 atau GMT + 8. Bentangan garis bujur pada wilayah ini mencakup beberapa wilayah yang ada di Indonesia.

Wilayah tersebut yaitu seluruh Pulau Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi dan Pulau Kalimantan. Provinsi yang termasuk ke dalam waktu Indonesia tengah adalah sebagai berikut:

WIT (Waktu Indonesia Timur)

Waktu di Indonesia bagian timur disebut WIT (waktu Indonesia timur). Zona waktu pada wilayah ini terbentang sepanjang garis bujur timur sekitar 135 derajat. Bentangan pada garis bujur ini mencakup beberapa wilayah Indonesia yang paling timur.

Wilayah tersebut meliputi Pulau Maluku dan Papua. Zona waktu wilayah Indonesia bagian timur ini dapat ditentukan melalui sebuah rumus. Rumus tersebut adalah UTC + 9 atau GMT + 9.

Provinsi yang ada di Pulau Maluku dan Papua yang mengikuti waktu Indonesia timur ini adalah sebagai berikut:

WIT (Waktu Indonesia Timur)

Waktu di Indonesia bagian timur disebut WIT (waktu Indonesia timur). Zona waktu pada wilayah ini terbentang sepanjang garis bujur timur sekitar 135 derajat. Bentangan pada garis bujur ini mencakup beberapa wilayah Indonesia yang paling timur.

Wilayah tersebut meliputi Pulau Maluku dan Papua. Zona waktu wilayah Indonesia bagian timur ini dapat ditentukan melalui sebuah rumus. Rumus tersebut adalah UTC + 9 atau GMT + 9.

Provinsi yang ada di Pulau Maluku dan Papua yang mengikuti waktu Indonesia timur ini adalah sebagai berikut:

Bagaimana Pembagian Waktu di Indonesia?

Secara sederhana, penentuan sebuah waktu pada suatu tempat akan didasarkan pada posisi garis bujurnya. Sementara itu, keberadaan dari garis lintang akan digunakan untuk mengukur durasi. Durasi yang dimaksud disini adalah durasi antara siang atau lamanya matahari bersinar di wilayah tersebut.

BACA JUGA: Pengaruh Letak Geografis Indonesia & Dampaknya

Dalam satu hari, matahari akan berputar selama 23 jam 56 menit. Seperti yang kita ketahui, matahari akan berputar pada porosnya. Waktu 23 jam 56 menit tersebut kemudian dibulatkan menjadi 24 jam.

Perputaran itu akan menyebabkan matahari berbeda pada posisi celestial sphere. Matahari akan membentuk satu lingkaran secara penuh. Satu lingkaran penuh sama dengan 360 derajat.

Lingkaran tersebut akan ditempuh selama 24 jam oleh matahari. Jika melihat waktu selama 1 jam, maka sama dengan 15 derajat. Kemudian, setiap panjang dari garis bujur adalah 15 derajat.

Hal itu kemudian ditetapkan sebagai zona waktu tersendiri. Zona waktu tersebut ditetapkan melalui rumus GMT + waktu pada daerah tersebut. Untuk mengetahui bagaimana pembagian waktu di Indonesia, perlu dilihat letak astronomisnya.

Berdasarkan letak astronomisnya, wilayah negara Indonesia terletak di antara koordinat 95 derajat sampai 141 derajat Bujur Timur. Negara Indonesia terletak di 6 derajat Lintang utara sampai 11 derajat Lintang Selatan. Melihat dari letak bujur, maka panjang garis bujur negara Indonesia adalah 46 derajat.

Dalam setiap satu jam, matahari berputar pada porosnya sejauh 15 derajat. Maka dari itu, wilayah negara Indonesia yang dilihat dari ujung atau Sabang ke timur atau Merauke memiliki perbedaan waktu sekitar 3 jam. Selain itu, karena Indonesia berada pada sebelah timur dari kota Greenwich.

Ini berarti bahwa matahari akan terbit lebih dahulu. Maka dari itu, wilayah negara Indonesia akan lebih awal jika dibandingan dengan kota Greenwich. Garis bujur adalah salah satu faktor yang menjadi alasan dalam perhitungan pembagian waktu di Indonesia.

Untuk negara Indonesia paling timur, perhitungan waktunya akan didasarkan pada garis bujur 135 derajat. Itu membuat selisih waktu sekitar 9 jam lebih awal dari kota Greenwich. Pada wilayah Indonesia bagian tengah, perhitungan waktunya akan didasarkan pada garis bujur 120 derajat.

Indonesia bagian tengah memiliki selisih waktu sekitar 8 jam lebih awal dari kota Greenwich. Untuk Indonesia bagian barat, perhitungan waktunya akan didasarkan pada pada bujur 105 derajat. Hal ini membuat Indonesia bagian barat memiliki selisih waktu sekitar 7 jam lebih awal dari kota Greenwich.

Selain letak astronomisnya, pengaruh pembagian waktu juga disebabkan karena keadaan iklim. Mengingat bahwa negara Indonesia berada pada garis lintang 23,5 derajat Lintang Utara dan Lintang Selatan. Maka dari itu, wilayah negara Indonesia dipengaruhi oleh iklim tropis.

Iklim tropis pada wilayah negara Indonesia ini tentu memiliki konsekuensi atau akibatnya. Salah satunya adalah pada penerimaan sinar matahari sepanjang tahun. Indonesia akan menerima sinar matahari dengan intensitas panas yang terbilang maksimal.

Oleh sebab itu dalam pembagian waktu, negara Indonesia dibagi menjadi 3 waktu. Waktu tersebut adalah WIT, WITA dan WIB. Berikut adalah penjelasannya:

Buku ini akan membahas pemahaman holistik terhadap fenomena-fenomena yang dapat menciptakan wawasan konseptual, pola pikir dan kemampuan aplikatif yang khas keruangan untuk diterapkan dalam berbagai bidang pekerjaan, perencanaan dan pengembangan wilayah, pengelolaan lingkungan hidup, kehutanan, pertambangan, energi, industri, transportasi, perbankan, manajemen, pemasaran, pendidikan, dan sebagainya.